nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut kehadiran Masjid Raya Baiturrahmah di Jalan Ahmad Yani Denpasar Bali sebagai cermin toleransi kehidupan beragama di Bali. 

Hal ini disampaikan Menag saat meresmikan pembangunan renovasi Masjid Raya Baiturrahmah Denpasar, Sabtu (8/4). Rumah Ibadah berlantai 3 ini berada di lokasi strategis, Daerah Kerajaan Puri Pemecutan dan di tengah pemukiman warga asli jawa yang lebih dikenal dengan kampung jawa. 

Menurut Menag, keberadaan masjid ini menjelaskan kepada publik Indonesia bahkan dunia, bahwa di Bali khususnya Denpasar yang mayoritas umatnya beragama hindu, namun bisa berdiri masjid. Ini sebagai simbol toleransi yang telah menyatu pada diri masyarakat. 

"Potret toleransi antar-umat beragama telah ditunjukkan para leluhur, hidup berdampingan dengan non muslim sudah berlangsung cukup lama hingga sekarang," ungkap Menag. 

Peresmian renovasi Masjid Baiturrahmah dihadiri oleh Raja Ida Tjokorda Pamecutan, Panitia Pembangunan Masjid Nadlah Nasir, Wakil Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Kepala Kanwil Kemenag Prov. Bali I Nyoman Lastra, dan Direktur Urusan Agama Islam M. Thambrin. 

Di hadapan umat muslim Bali, Menag berpesan agar keberadaan masjid mampu menyebarkan sisi kebajikan serta manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. Menag menilai, besarnya masjid tidak hanya diukur dari bangunannya saja, tapi juga manfaat dan faidah masjid sebagai tempat kemaslahatan dan kesejahteraan bersama, bahkan tanpa membedakan suku dan agama. 

Menag berharap, Masjid Baiturrahmah tidak hanya menjadi tempat bersudjud (beribadah mahdlah), namun juga berfungsi sosial dalam menata hubungan sosial kemasyarakatan. 

"Atas nama pemerintah, saya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat umat Islam di Bali, khususnya Denpasar yang telah berswadaya dan mampu mendirikan masjid di Denpasar, Bali," ujarnya. 

Keberadaan masjid seluas 100 meter persegi ini tidak bisa dilepaskan dari dinamika masyarakat setempat yang dihuni sebagian besar perantau asal Jawa dan Madura. Masjid ini bahkan dibangun sejak tahun 1926 silam. 

Ketua Pembangunan Nadlah Nasir mengatakan, renovasi pembangunan Masjid Baiturrahmah dimulai pada 1 Juni 2013 dengan modal 400 juta. Proses renovasi bangunan masjid berlangsung hingga tahun 2016. Kini, bangunan masjid tiga lantai ini sudah selesai 95%. 

"Total keseluruhan biaya pembangunan sampai saat ini sebesar 9,9 M dan dari swadaya masyarakat," ungkap Nadlah Nas. (p/ab)